Translate

Thursday, June 12, 2014

proposal ptk UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPRATIVE LEARNING BAGI SISWA KELAS VII MTs AL ISTIQOMAH SUKABUMI





PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( PTK )
 

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH
MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPRATIVE LEARNING
BAGI SISWA  KELAS VII MTs AL ISTIQOMAH SUKABUMI













STAI warna


Disusun oleh :
SEKARMAJI SIRULHAQ
09.TI.3012


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYAMSUL ’ULUM
GUNUNGPUYUH SUKABUMI



PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK) 

I.      JUDUL
” Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fiqh Melalui Metode Pembelajaran Kooperative Learning Bagi Siswa  Kelas VII MTs Al Istiqomah Sukabumi ”.

II.      BIDANG KAJIAN
Pembelajaran Fiqh dan Metode pembelajaran Kooperative learning.

III.      PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.
Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada problemmatika ( permasalahan ) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus diawali.
Terkait dengan mutu pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar ( SD ) dan Madrasah Tsanawiyah ( MTs ) sampai saat ini masih jauh dan apa yang kita harapkan. Betapa kita masih ingat dengan hangat akan standarisasi Ujian Akhir Sekolah ( UAS ) dengan nilai masing – masing mata pelajaran 6,5 dikeluhkan oleh semua para pendidik bahkan oleh orang – orang tua siswa sendiri, karena anak atau siswanya tidak dapat lulus. Hal lucu yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Melihat kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah membuat sebuah model dan metode pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa seperti metode koopretive learning. Dengan menggunakan metode kooprative learning diharapkan siswa dapat meningkatkan aktifitas belajarnya, sehingga terjadi diskusi secara mendalam dan penguatan terhadap meteri yang diberikan di kelas dengan harapan siswa mampu meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa.

IV.      PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH 
1.      Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
Apakah melalui metode pembelajaran kooprative learning dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqh bagi siswa kelas VII MTs Al Istiqomah Sukabumi
2.      Pemecahan Masalah
Siswa yang mendapatkan perhatian dan perlakuan khusus juga di sajikan sebuah model pembelajaran yang menarik tentunya akan menghasilkan atau menguasai materi pembelajaran yang berbeda, begitu pula dalam sebuah kelas atau kelompok bahkan perlakuan individual sekaligus dengan diberikanya perlakuan dan perhatian dan sajian pembelajaran yang menarik dalam belajar di sekolah, tentunya akan lebih baik pula penguasaan kertramilan atau konsep terhadap mata pelajaran – mata pelajaran yang dipelajarinya. Dengan penyajian mdel-model pembelajaran yang menarik dan terorganisir dengan baik paling tidak siswa akan mampu mengkondisikan dalam bentuk motifasi ekstinsik bagi siswa itu sendiri.
Moh. Uzer ( 1996:29) menjelaskan “Motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, atau paksaan orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar, misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh orang tua untuk mendapatkan peringkat pertama.”
Demikian halnya dengan guru menyajikan sebuah model pembelajaran yang menarik dengan harapan baik itu dirasa memaksa bagi siswa atau itu karena disuruh sebagai tugas dengan perasaan terpaksa, yang jelas mengkondisikan siswa harus belajar. Dengan pola demikian tentunya anak yang lebih banyak belajar aktif akan lebih baik misalnya dalam mata pelajaran yang dikerjakan.

a.       Hipotensis
Hipotensisi yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah :
“ Melalui model pembelajaran kooprative learning dapat meningkatkan hasil belajar Fiqh bagi siswa kelas VII MTs Al Istiqomah Sukabumi ”

V.      TUJUAN PENELITIAN
1.      Tujuan Umum
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan dan mencoba model-model pembeljaran yang menarik.
2.      Tujuan Khusus
Adapaun tujuan khusus dari penelitian ini :
“ Untuk mengetahui apakah melalui model pembelajaran kooprative learning dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqh bagi siswa kelas VII MTs Al Istiqomah  Sukabumi ”.

VI.      MANFAAT HASIL PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a.      MTs Al Istiqomah Sukabumi
Dengan hasil penelitian ini diharapkan MTs Al Istiqomah  Sukabumi dapat lebih meningkatkan dan mencoba model-model pembeljaran yang menarik agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaran lain.
b.      Guru
Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya.
c.       Siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk mencoba dan menjalankan model pembelajaran kooprative learning dalam rangka meningkatkan prestasi belajarnya.

VI.      KAJIAN PUSTAKA
1.      Landasan Teori
a.      PAI
PAI singkatan dari kata Pendidikan Agama Islam ditarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah – kaidah  tertentu melalui al-qura’an dan hadist.

Dalam Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) terdapat PAI yang dimaksudnya untuk memberi penekanan bahwa materi atau pokok bahasan yang terdapat dalam GBPP merupakan materi atau pokok bahasan yang diajarkan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (Direkdikdas : 1994).
b.      Belajar
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka responya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak belajar responya menjadi menurun sedangkan menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi limgkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru (Dimyati, 2002-10). Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia belajar diartikan berusaha (berlatih dsb) supaya mendapat suatu kepandaian ( Purwadarminta : 109)
Belajar dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan olh guru agar mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah pelajaran PAI.
c.       Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi“ dan “belajar” prestasi berarti hasil yang telah dicapai (Depdikbud, 1995 : 787). Sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau lmu (Depdikbud, 1995 : 14). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran fiqh dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan padanya.
d.      Teknik   
Dalam  umum bahasa Indonesia teknik diartikakan cara (kepandaian, dsb) membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang berkenaan dengan kesenian (purwadarminta,: 1035). Sedangkan teknik yang dimaksud disini adalah cara tertentu yang dilakukan oleh guru yang akan dikenalkan kepada siswanya dalam rangka mendapatkan informasi atau laporan yang diinginkan.
e.       Kooprative Learning
Pembelajaran kooperatif  adalah sebuah pendekatan untuk mengorganisir kegiatan kelas ke dalam pengalaman belajar akademik dan sosial. Ini berbeda dari kerja kelompok, dan telah digambarkan sebagai "penataan saling ketergantungan positif." Siswa harus bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas secara bersama menuju tujuan akademik. Tidak seperti pembelajaran individu, yang dapat bersaing di alam, siswa belajar secara kooperatif memanfaatkan sumber daya satu sama lain dan keterampilan (meminta satu sama lain untuk informasi, mengevaluasi ide-ide satu sama lain, memantau pekerjaan satu sama lain, dll). Selain itu, guru peran perubahan dari memberikan informasi untuk memfasilitasi belajar siswa. Semua orang berhasil ketika kelompok berhasil. Ross dan Smyth (1995) menggambarkan tugas-tugas pembelajaran kooperatif yang sukses sebagai intelektual menuntut, kreatif, terbuka, dan melibatkan tugas-tugas berpikir tingkat tinggi. Lima elemen penting diidentifikasi untuk penggabungan sukses pembelajaran kooperatif di kelas.

VII.      RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1.      Rencana Penelitian
a.       Subjek penelitian
MTs Al Istiqomah  Sukabumi terletak di jalan Pelabuhan II Km. 10 Telp. (0266) 321050 Sukabumi. Lokasi ini tidak jauh dari jalan raya, hal ini mempermudah transfortasi maupun komunikasi dengan sekolah – sekolah lain, khususnya dengan Departemen Agama dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi. Dengan letak lokasi yang strategis merupakan suatu nilai tambah dalam menyerap segala informasi – informasi yang berkaitan dengan pendidikan.
Pertimbangan penulis mengambil subyek penilitiann tersebut dimana siswa kelas VII telah mampu dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas-tugas, karena siswa kelas VII telah mampu  membaca dan menulis serta membaca ayat al-qur’an  cukup baik.
b.      Tempat Penelitian
Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di MTs Al Istiqomah  Sukabumi, penulis mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan sekolah tersebut merupakan tempat saya bekerja, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
c.       Waktu Penelitian
Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktu penelitian selama 1 bulan tanggal 01 september 2012 sampai dengan 30 oktober 2012. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester VII.
d.      Lama Tidakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan September, mulai dari siklus I, Siklus II dan Siklus III.

2.      Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang diterapkan dalam hal ini antara lain :
a.       Perencanaan
Meliputi penyampaian materi pelajaran, latian soal, pembahasan latian soal, tugas kelompok ( kegiatan penelitian utama ) pembahasan hasil tugas, ulangan harian.
b.      Tindakan ( Action) / Kegiatan, mencakup :
·         Siklus I, meliputi : Pendahuluan, Kegiatan Pokok dan Penutup.
·         Siklus II (sama dengan I)
·         Siklus III (sama dengan I dan II)
c.       Refleksi, dimana perlu adanya pembahasan antara siklus – siklus tersebut untuk dapat menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian.

VIII.      JADWAL PENELITIAN
 No
KEGIATAN
MINGGU KE……..
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Perencanaan












2
Proses pembelajaran












3
Evaluasi












4
Pengumpulan Data












5
Analisis Data












6
Penyusunan Hasil












7
Pelaporan Hasil














IX.      BIAYA PENELITIAN
Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti, adapun biaya tersebut adalah :
1.      Fotocopy Naskah           : Rp.
2.      Kertas Folio 1 Pack        : Rp.
3.      Jilid Buku                       : Rp.
4.      Rental Komputer           : Rp.
5.      Lain – Lain                     : Rp.
JUMLAH                      : Rp

X.      PERSONALIA PENELITI
Penelitian ini melibatkan Tim peneliti, identitas dari Tim tersebut adalah :
1.      Nama                              : SEKARMAJI SIRULHAQ
2.      NIM                               : 09.TI.3012

3.      Tugas dalam penelitian  : Pengumpulan dan Analisis Data.

No comments:

Post a Comment