PROPOSAL
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
( PTK )
UPAYA PENINGKATAN
HASIL BELAJAR FIQIH
MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPRATIVE LEARNING
BAGI SISWA KELAS VII MTs AL ISTIQOMAH SUKABUMI
Disusun oleh :
SEKARMAJI SIRULHAQ
09.TI.3012
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYAMSUL ’ULUM
GUNUNGPUYUH SUKABUMI
|
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
I. JUDUL
” Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Fiqh Melalui Metode Pembelajaran Kooperative Learning
Bagi Siswa Kelas VII MTs Al Istiqomah Sukabumi ”.
II. BIDANG KAJIAN
Pembelajaran Fiqh dan Metode
pembelajaran Kooperative learning.
III. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan adalah
investasi jangka panjang yang memperlukan usaha dan dana yang cukup besar, hal
ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya.
Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam
perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan
bangsa sebagai generasi penerus dibentuk.
Meski diakui bahwa
pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan
dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup
besar, tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat pada problemmatika (
permasalahan ) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Problematika ini
setelah dicoba untuk dicari akar permasalahannya adalah bagaikan sebuah mata
rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana mesti harus diawali.
Terkait dengan mutu
pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar ( SD ) dan Madrasah
Tsanawiyah ( MTs ) sampai saat ini masih jauh dan apa yang kita harapkan.
Betapa kita masih ingat dengan hangat akan standarisasi Ujian Akhir Sekolah (
UAS ) dengan nilai masing – masing mata pelajaran 6,5 dikeluhkan oleh semua para
pendidik bahkan oleh orang – orang tua siswa sendiri, karena anak atau siswanya
tidak dapat lulus. Hal lucu yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Melihat
kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya
dilakukan salah satunya adalah membuat sebuah model dan metode pembelajaran
yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa seperti metode koopretive learning.
Dengan menggunakan metode kooprative learning diharapkan siswa dapat
meningkatkan aktifitas belajarnya, sehingga terjadi diskusi secara mendalam dan
penguatan terhadap meteri yang diberikan di kelas dengan harapan siswa mampu
meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa.
IV. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN
MASALAH
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka rumusan permasalahan
yang diajukan dalam proposal ini adalah :
Apakah
melalui metode pembelajaran kooprative learning dapat meningkatkan prestasi
belajar Fiqh bagi siswa kelas VII MTs Al Istiqomah Sukabumi
2. Pemecahan Masalah
Siswa yang
mendapatkan perhatian dan perlakuan khusus juga di sajikan sebuah model
pembelajaran yang menarik tentunya akan menghasilkan atau menguasai materi
pembelajaran yang berbeda, begitu pula dalam sebuah kelas atau kelompok bahkan
perlakuan individual sekaligus dengan diberikanya perlakuan dan perhatian dan
sajian pembelajaran yang menarik dalam belajar di sekolah, tentunya akan lebih
baik pula penguasaan kertramilan atau konsep terhadap mata pelajaran – mata
pelajaran yang dipelajarinya. Dengan penyajian mdel-model pembelajaran yang
menarik dan terorganisir dengan baik paling tidak siswa akan mampu
mengkondisikan dalam bentuk motifasi ekstinsik bagi siswa itu sendiri.
Moh. Uzer (
1996:29) menjelaskan “Motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari
luar individu, apakah karena adanya ajakan, atau paksaan orang lain sehingga
dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar,
misalnya seseorang mau belajar karena ia disuruh orang tua untuk mendapatkan
peringkat pertama.”
Demikian halnya
dengan guru menyajikan sebuah model pembelajaran yang menarik dengan harapan
baik itu dirasa memaksa bagi siswa atau itu karena disuruh sebagai tugas dengan
perasaan terpaksa, yang jelas mengkondisikan siswa harus belajar. Dengan pola
demikian tentunya anak yang lebih banyak belajar aktif akan lebih baik misalnya
dalam mata pelajaran yang dikerjakan.
a.
Hipotensis
Hipotensisi
yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah :
“ Melalui
model pembelajaran kooprative learning dapat meningkatkan hasil belajar Fiqh
bagi siswa kelas VII MTs Al Istiqomah Sukabumi ”
V.
TUJUAN PENELITIAN
1.
Tujuan Umum
Tujuan
peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi guru dan
siswa untuk meningkatkan dan mencoba model-model pembeljaran yang menarik.
2. Tujuan
Khusus
Adapaun tujuan
khusus dari penelitian ini :
“ Untuk
mengetahui apakah melalui model pembelajaran kooprative learning dapat meningkatkan
prestasi belajar Fiqh bagi siswa kelas VII MTs Al Istiqomah Sukabumi ”.
VI. MANFAAT
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi :
a. MTs Al Istiqomah Sukabumi
Dengan hasil
penelitian ini diharapkan MTs Al Istiqomah
Sukabumi dapat lebih meningkatkan dan mencoba
model-model pembeljaran yang menarik agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba
untuk diterapkan pada pelajaran lain.
b. Guru
Sebagai bahan
masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya.
c. Siswa
Sebagai bahan
masukan bagi siswa untuk mencoba dan menjalankan model pembelajaran kooprative
learning dalam rangka meningkatkan prestasi belajarnya.
VI. KAJIAN PUSTAKA
1. Landasan Teori
a. PAI
PAI singkatan dari
kata Pendidikan Agama Islam ditarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi
atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah – kaidah tertentu melalui
al-qura’an dan hadist.
Dalam Garis Besar
Program Pembelajaran (GBPP) terdapat PAI yang dimaksudnya untuk memberi
penekanan bahwa materi atau pokok bahasan yang terdapat dalam GBPP merupakan
materi atau pokok bahasan yang diajarkan pada jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah (Direkdikdas : 1994).
b. Belajar
Skinner
berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka
responya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak belajar responya menjadi
menurun sedangkan menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yang
mengubah sifat stimulasi limgkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas
baru (Dimyati, 2002-10). Sedangkan menurut kamus umum bahasa Indonesia belajar
diartikan berusaha (berlatih dsb) supaya mendapat suatu kepandaian (
Purwadarminta : 109)
Belajar
dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan olh guru agar
mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah
pelajaran PAI.
c. Prestasi Belajar
Prestasi belajar
berasal dari kata “prestasi“ dan “belajar”
prestasi berarti hasil yang telah dicapai (Depdikbud, 1995 : 787). Sedangkan
pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau lmu (Depdikbud,
1995 : 14). Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan
nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penelitian yang
dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran fiqh
dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah
melaksanakan tugas yang diberikan padanya.
d. Teknik
Dalam umum
bahasa Indonesia teknik diartikakan cara (kepandaian, dsb) membuat sesuatu atau
melakukan sesuatu yang berkenaan dengan kesenian (purwadarminta,: 1035).
Sedangkan teknik yang dimaksud disini adalah cara tertentu yang dilakukan oleh
guru yang akan dikenalkan kepada siswanya dalam rangka mendapatkan informasi
atau laporan yang diinginkan.
e. Kooprative Learning
Pembelajaran
kooperatif adalah sebuah
pendekatan untuk mengorganisir kegiatan kelas ke dalam pengalaman belajar
akademik dan sosial. Ini berbeda
dari kerja kelompok, dan telah digambarkan sebagai "penataan saling
ketergantungan positif." Siswa
harus bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas secara bersama menuju
tujuan akademik. Tidak seperti
pembelajaran individu, yang dapat bersaing di alam, siswa belajar secara
kooperatif memanfaatkan sumber daya satu sama lain dan keterampilan (meminta
satu sama lain untuk informasi, mengevaluasi ide-ide satu sama lain, memantau pekerjaan
satu sama lain, dll). Selain itu,
guru peran perubahan dari memberikan informasi untuk memfasilitasi belajar
siswa. Semua orang berhasil
ketika kelompok berhasil. Ross
dan Smyth (1995) menggambarkan tugas-tugas pembelajaran kooperatif yang sukses sebagai
intelektual menuntut, kreatif, terbuka, dan melibatkan tugas-tugas berpikir
tingkat tinggi. Lima elemen
penting diidentifikasi untuk penggabungan sukses pembelajaran kooperatif di
kelas.
VII. RENCANA DAN PROSEDUR
PENELITIAN
1. Rencana Penelitian
a. Subjek penelitian
MTs Al Istiqomah Sukabumi terletak
di jalan Pelabuhan II Km. 10 Telp. (0266) 321050 Sukabumi. Lokasi ini tidak
jauh dari jalan raya, hal ini mempermudah transfortasi maupun komunikasi dengan
sekolah – sekolah lain, khususnya dengan Departemen Agama dan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi. Dengan letak lokasi yang strategis
merupakan suatu nilai tambah dalam menyerap segala informasi – informasi yang
berkaitan dengan pendidikan.
Pertimbangan
penulis mengambil subyek penilitiann tersebut dimana siswa kelas VII telah
mampu dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas-tugas, karena siswa
kelas VII telah mampu membaca dan menulis serta membaca ayat
al-qur’an cukup baik.
b. Tempat Penelitian
Dalam penilitian
ini penulis mengambil lokasi di MTs Al Istiqomah
Sukabumi, penulis mengambil
lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan sekolah tersebut merupakan tempat
saya bekerja, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas
dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.
c. Waktu Penelitian
Dengan beberapa
pertimbangan dan alasan penulis menentukan menggunakan waktu penelitian selama
1 bulan tanggal 01 september 2012 sampai dengan 30 oktober
2012. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil
penelitian tersebut pada semester VII.
d. Lama
Tidakan
Waktu
untuk melaksanakan tindakan pada bulan September, mulai dari siklus I, Siklus
II dan Siklus III.
2. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang diterapkan
dalam hal ini antara lain :
a. Perencanaan
Meliputi penyampaian
materi pelajaran, latian soal, pembahasan latian soal, tugas kelompok (
kegiatan penelitian utama ) pembahasan hasil tugas, ulangan harian.
b. Tindakan
( Action) / Kegiatan, mencakup :
·
Siklus I, meliputi : Pendahuluan, Kegiatan
Pokok dan Penutup.
·
Siklus II (sama dengan I)
·
Siklus III (sama dengan I dan II)
c. Refleksi,
dimana perlu adanya pembahasan antara siklus – siklus tersebut untuk dapat
menentukan kesimpulan atau hasil dari penelitian.
VIII. JADWAL
PENELITIAN
No
|
KEGIATAN
|
MINGGU
KE……..
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Perencanaan
|
||||||||||||
2
|
Proses pembelajaran
|
||||||||||||
3
|
Evaluasi
|
||||||||||||
4
|
Pengumpulan Data
|
||||||||||||
5
|
Analisis Data
|
||||||||||||
6
|
Penyusunan Hasil
|
||||||||||||
7
|
Pelaporan Hasil
|
IX. BIAYA
PENELITIAN
Akibat yang timbul
dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti, adapun biaya tersebut
adalah :
1.
Fotocopy Naskah : Rp.
2.
Kertas Folio 1 Pack : Rp.
3.
Jilid Buku : Rp.
4.
Rental Komputer :
Rp.
5.
Lain – Lain :
Rp.
JUMLAH : Rp
X. PERSONALIA
PENELITI
Penelitian ini
melibatkan Tim peneliti, identitas dari Tim tersebut adalah :
1. Nama : SEKARMAJI
SIRULHAQ
2. NIM : 09.TI.3012
3. Tugas dalam penelitian : Pengumpulan dan Analisis Data.
No comments:
Post a Comment