Translate

Monday, April 7, 2014

Mengungkapkan Pengalaman-Pengalaman Tidak Menyenangkan Dapat Meningkatkan Kesehatan Fisik

Mengungkapkan Pengalaman-Pengalaman Tidak Menyenangkan Dapat Meningkatkan Kesehatan Fisik
Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa tindakan Anda mengungkapkan emosi-emosi negatif dapat menempatkan Anda pada resiko terkena penyakit tekanan darah tinggi hingga kanker. Dan, berkebalikan dengan apa yang mungkin Anda kira, jika Anda kira, jika Anda berkeras menuruti kemauan Anda sendiri, dan mengeluh jika tidak mungkin keadaan Anda akan lebih baik daripada Anda selalu berusaha mempertahankan penampilan ceria
A. Apakah anda orang yang terbuka atau tertutup?
Jika dihadapkan pada stimulus yang menggugah emosi (misalnya, cerita atau gambar yang tidak menyenangkan), orang tertutup tidak menunjukkan respon yang jelas, sedangkan orang yang terbuka  akan bereaksi secara lebih terbuka. Namun, orang-orang yang tidak banyak menunjukkan respon lahiriah cenderung bereaksi dengan stres batin yang lebih berat,seperti yang bisa diukur dengan frekuensi detak jantung dan konduktansi kulit. Juga, ketika diminta untuk berbicara melalui tape-recorder tentang pengalaman pribadi merekayang paling traumatis, orang-orang yang mau mengungkapkan detail-detail yang paling pribadi dan membuat stres menunjukkan konduktansi kulit (stres yang paling rendah) daripada mereka yang ceritanya tidak terlalu pribadi dan mengesalkan.
Eksperimen-eksperimen ini menyiratkan bahwa jika pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan ditekan, mereka akan menimbulkan dampak lebih berat pada sistem saraf otonom daripada jika pengalaman-pengalaman tersebut  diungkapkan baik secara verbal maupun nonverbal.
B. Akan ada bedanya mengapa anda tidak Ekspresif
Sebagian bayi memang dilahirkan dengan ekspresivitas rendah. Dua hari sejak dilahirkan, perbedaan-perbedaan dalam animasi wajah muncul dengan jelas, dan perbedaan-perbedaan ini cenderung stabil ketika bayi tersebut bertambah besar. Jadi, tampaknya ekspresivitas emosi, sampai batas tertentu, bisa dikatakan bawaan. Orang yyang pada dasarnya tidak ekspresif mungkin tidak punya banyak pengalaman dalam bentuk konflik atau masalah kesehatan sebagai hasilnya. Namun, orang dewass yang tidak ekspresif  karena mereka telah belajar untuk menekan emosi-emosi mereka (suatu proses belajar yang ternyata telah dimulai sejak usia satu atau dua tahun), mungkin menghadapi resiko lebih tinggi.
C. Ampuni aku, tuhan, karena telah melakukan dosa
Apakah konsekuensi dari menyimpan perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan? Penelitian membuktukan bahwa banuak masalah kesehatan terkait dengan emosi-emosi negatif yang menghambat; sebaliknya,berbicara atau menulis tentang trauma pribadi telah terbukti dapat memberikan dampak terapeutik dan meningkatkan kesehatan.
Dalam sebuah kajian, para mahasiswa dan pegawai perusahaan diminta untuk menunjukkan, dalam sebuah kuesioner, mana di antara beberapa kategori trauma (misalnya, kematian atau perceraian orangtua, siksaan seksual) yang telah mereka alami dalam hidup. Mereka juga diminta untuk menjawab sampai sejauh mana mereka membicarakan trauma tersebut dengan  orang lain. Muncul korelasi antara kegagalan untuk membicarakan pengalaman traumatis dan diagnosis penyakit kanker, tekanan darah tinggi, bisul, dan masalah-masalah kesehatan lainnya.
D. Menulis bisa sama bermanfaatnya dengan berbicara
Kajian-kajian lain telah membuktikan bahwa menuliskan kejadian-kejadian yang sangat traumatis dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi dan penyakit, menurut catatan sampel darah menyangkut fungsi kekebalan
E. Komunikasi nonverbal

Bahasa-baik lisan maupun tulisan-hanya salah satu dari banyak bentuk komunikasi yang kita miliki. Cara-cara lain untuk memberikan isyarat akan perasaan kita kepada orang lain adalah termasuk gerak tubuh yang kita lakukan secara sengaja maupun tidak sadar. Contoh-contoh yang jelas dalam hal ini adalah cara kita membentuk ekspresi wajah atau melalui gerakan atau sikap bahasa tubuh ketika berbicara dengan seseorang. Suasana hati atau sikap seniman terungkap dengan sendirinya lewat lukisan atau musik dengan sama kuatnya sebagaimana lewat kata-kata. Bisakah ekspresi emosi melalui sistem-sistem simbolis lain ini memberikan dampak yang menguntungkan juga? Meskipun bukti yang ada tidak kuat, tampaknya itu mungkin.